Nemu anak kucing yg terlantar ditinggal induknya di pinggir jalan dan berniat utk memeliharanya? Berikut adalah beberapa tips dr saya :
.
.
1. Anak kucing tampak lemas dan tidak sehat? Ada baiknya dibawa ke klinik hewan terlebih dahulu utk memastikan kondisinya. Kita nggak pernah tau kan anak kucing itu udah ngapain aja dan udah diapain aja? Jd lebih baik dibawa ke klinik dulu utk memastikan sekaligus meminta saran dokter serta resep obat jika dibutuhkan. Itu jg kalau memang bermurah hati utk mengeluarkan sejumlah uang utk kucing tersebut, sih. Berdasarkan pengalaman, sekali check up biasanya ngabisin 40.000 rupiah. Tp itu biaya check up nya doang. Belum sama obat-obatannya. Oya, dokter jg bisa memperkirakan usia anak kucing karena penanganan lebih lanjut harus sesuai dgn usia si kucing jg.
.
.
2. Begitu pulang dr klinik, beri SUSU YANG TIDAK MENGANDUNG LAKTOSA pd anak kucing. Kebanyakan kesalahan orang awam dlm memelihara anak kucing yg tidak memiliki induk adalah memberi anak kucing tersebut susu sapi yg biasa dikonsumsi oleh manusia (dimana mengandung laktosa). Berdasarkan buku yg saya baca *ciyeeehh… berasa kutu buku deh gue* tubuh kucing tidak memiliki enzim utk mencerna laktosa tersebut sehingga dapat menyebabkan kucing diare bahkan bisa mati. Sebenarnya, susu khusus utk anak kucing bisa dibeli di pet shop. Tp harganya mahal banget, bo’! Lebih mahal kayaknya drpd susu sapi utk manusia. Salah 1 solusinya adalah dgn memberi susu kacang kedelai (dimana tidak mengandung laktosa) yg banyak dijual di supermarket. Harganya pun lebih terjangkau. Gunakan pipet utk memberi susu, tapi tetep harus hati-hati supaya anak kucing tidak tersedak. Dan oh ya, biasakan memberi susu dlm keadaan hangat atau dipanaskan terlebih dahulu.
.
.
3. Makanan utk anak kucing disesuaikan dengan usianya. Usia kurang dr 1 bulan, sebenarnya belum boleh diberi makan. Ia hanya mampu mengkonsumsi susu saja. Jika usianya antara 1 hingga 2 bulan (CMIIW), sudah bisa diberi makanan, tapi yg lembek dan mengandung air (bisa dibeli di supermarket jg). Setelah usia 2 bulan, anak kucing mulai mampu mengkonsumsi makanan padat dan kering karena di usia ini biasanya gigi sudah mulai tumbuh sempurna. *beuh… berasa jd dokter hewan bener* Letakkan makanan di tempat makanan yg tidak mudah tumpah. Kalau perlu, beli tempat makan khusus hewan yg memang sudah disesuaikan dgn kebutuhan kucing. Oh ya, kucing biasanya akan diare ketika makanannya diganti. Jd kalo mau ganti menu makanan utk kucing, lakukan secara bertahap.
.
.
4. Berdasarkan pengalaman (…dan buku yg saya baca), mata anak kucing sering sekali mengeluarkan cairan. Oleh sebab itu, lebih baik bersihkan dan usap kedua mata anak kucing dgn air hangat supaya kotoran tidak menumpuk di kedua matanya. Paling tidak sekali sehari, sih…
.
.
5. Ajarilah anak kucing membuang kotoran pd tempatnya sejak usia dini. *kalo yg ini sih bahasanya ibu-ibu yg lg ngasih tips seputar anak * Karena kotoran kucing itu bisa jd mengandung protozoa (toksoplasma) yg berbahaya bagi manusia, khususnya bagi perempuan dan ibu hamil. Banyak banget yg nanya, gimana caranya supaya kucing nggak buang air sembarangan lagi? Caranya adalah dgn meletakkan nampan khusus (biasanya disebut litter tray) berisi pasir yg diletakkan di sudut yg nyaman dan sepi (karena kucing butuh konsentrasi dlm membuang kotorannya ) . Kemudian triknya adalah, biasakan meletakkan kucing di atas pasir tersebut sesering mungkin supaya ia terbiasa. Karena, secara naluri sebenarnya kucing selalu mencari pasir sebelum membuang kotoran. Percayalah! It works, pada Dorami!
.
.
6. JANGAN memberi obat cacing pd anak kucing yg usianya masih kurang dr 1,5 bulan. Iya, sengaja saya capslock di bagian “jangan” karena benar-benar larangan keras. Berdasarkan pengalaman, memberi obat cacing pd anak kucing TIDAK pd usianya dan TIDAK dgn takaran yg tepat, dapat menyebabkan anak kucing muntah-muntah dan tidak nafsu makan lg. *yak, beneran… ini kejadian pd Dorami * Mengenai dosis, lebih lanjut sebenarnya bisa ditanyakan pd dokter hewannya langsung sih karena memang tidak bisa sembarangan.
.
.
7. Anak kucing yg jarang keluar rumah cukup dimandikan 2 minggu sekali saja. Eh, tp sebenernya soal mandi ini jg tergantung, sih. Si anak kucing suka maen dan ngobok-ngobok tempat sampah, nggak? (kayak Dorami ) Kalo itu mah begitu badannya terasa lengket dan kotor, lebih baik langsung dimandiin aja. Tp sebenarnya, secara naluri kucing tidak suka pd sesuatu yg kotor. Begitu ada sedikit kotoran menempel di badan dan kakinya, pasti dia langsung risih dan kotorannya tersebut langsung dijilat-jilat sampai bersih. Oh ya, kalau mau membeli shampoo khusus kucing, harganya cukup bervariasi. Mulai dr 30.000 hingga yg mahal banget sampe ratusan ribu rupiah jg ada. (hasil survey di pet shop. hihihi…)
.
.
8. Soal vaksin (seperti vaksin rabies), ada baiknya dikonsultasikan ke dokter hewan dulu karena vaksin akan diberikan secara berkala. (sebenarnya saya tau sedikit ttg vaksin ini. tp saya lg malas aja ngejelasinnya karena buntut-buntut nya tetap butuh penjelasan yg panjang ) Yg jelas, sekali vaksin butuh biaya sekitar 130.000.
____________________________________
See? Punya binatang peliharaan itu susah-susah gampang. Nggak jauh beda mah dgn merawat anak sendiri. Apalagi kalo binatang peliharaannya masih kecil dan tidak punya induk. Siap-siap ajalah jd ibu tiri. Dalam memelihara hewan pun, sebenarnya butuh ilmu. Nggak bisa asal adopsi trus hewannya cuma diliat-liat kayak pajangan doang tanpa dipelihara dgn benar. Mereka jg makhluk hidup. Kalau merasa mampu memeliharanya, pelihara lah dgn tanggung jawab.
Beberapa malam yg lalu, saya dan Mbubh tanpa sengaja menemukan anak kucing yg hidung dan mulutnya mengeluarkan darah. Tubuhnya kaku banget, bikin khawatir. Padahal induknya ada loh di deket situ, mengawasi anaknya yg sedang sekarat ini. Tp ya induknya tampak tak mampu berbuat apa-apa. *ya iyalah… gimana caranya dia mau nolongin anaknya, coba? * Oleh sebab itu, saya dan Mbubh berinisiatif membawanya ke klinik hewan dan memeriksakannya. Bahkan Mbubh bela-belain beli kandang khusus hewan kalau-kalau lain waktu kami menemukan kucing (eh, bisa jd binatang yg lain jg) yg sekarat lg karena udah beberapa kali kejadian, kayak Dorami jg. Untunglah sekarang kondisi anak kucing tersebut sudah semakin membaik. ^^
Sudah, cukup sekian tips dr saya. Semoga bermanfaat.
0 komentar:
Posting Komentar