Facebook bekerjasama dengan National Suicide Prevention Lifeline (NSPL) untuk meluncurkan fitur baru demi memerangi usaha bunuh diri yang kini semakin marak. Fitur yang saat ini baru tersedia di Amerika Serikat itu telah diluncurkan sejak Selasa, 13 Desember.
Cara kerjanya, Facebook mengarahkan user yang mengalami depresi ke link khusus untuk berkonsultasi langsung dengan staf NSPL yang bisa memberikan bantuan. Percakapan bisa dilakukan via aplikasi Facebook Chat. Ini pertama kalinya user bisa berbincang langsung dengan petugas konseling via Facebook.
"Ini adalah kemajuan alami untuk sesuatu yang telah kita kerjakan sejak lama," ujar juru bicara Facebook, Frederic Wolens. "Tujuan utama inisiatif ini adalah agar mereka yang sedang mengalami stres mendapatkan pertolongan secepatnya."
"Ilmu pengetahuan membuktikan kalau keinginan orang untuk bunuh diri bisa menurun jika ada campur tangan secara cepat," kata Lidia Bernik, Associate Project Director NSPL. "Kami mendengar kalau banyak orang ingin berbicara pada seseorang namun tak ingin menelepon. Pesan singkat sangat sempurna untuk itu (mencegah usaha bunuh diri)."
Frederick juga menjanjikan perlindungan terhadap kerahasiaan identitas user yang melapor serta konten pembicaraan dengan petugas konseling. Tak hanya bisa berbincang langsung, user juga akan diberi nomor kontak NSPL seandainya memerlukan diskusi lebih lanjut.
Menurut data Surgeon General Amerika Serikat, lebih dari 100 warga Amerika meninggal karena bunuh diri setiap harinya. Beberapa tahun terakhir, lebih dari 8 juta orang Amerika di kisaran usia 18 tahun keatas terpikir untuk bunuh diri. Bahkan orang yang depresi dan ingin bunuh diri juga menggunakan Facebook untuk mengunggah status sebelum mereka bunuh diri.
September 2010, Tyler Clementi, seorang mahasiswa Rutgers University, New Jersey, mengunggah status sebelum dia meloncat dari jembatan George Washington. "Meloncat dari jembatan GW (George Washington), maaf," kata Tyler yang mati bunuh diri usai dituding mematai-matai teman sekamarnya dengan webcam.
sumber: http://www.wowkeren.com
Bulan lalu, seorang pria di Pittsburg, California, telah mengunggah pesan kematian di Facebook. Ia kemudian membunuh dirinya, istrinya dan mertuanya.
Facebook Sediakan Fitur Baru Untuk Cegah Aksi Bunuh Diri di Amerika Serikat
Ridho on Jumat, 16 Desember 2011
Label:
Facebook
0 komentar:
Posting Komentar