Alangkah “seru”-nya ketika kita bisa kembali ke masa lalu ataupun ke masa depan menggunakan mesin waktu. Hal itu bisa kita simak ketika kita menyaksikan tayangan film kartun dari jepang yang begitu populer dan bertahan hingga beberapa dekade. Dimana dalam tayangan tersebut sering kita saksikan tingkah laku yang lucu dari tokoh-tokoh dalam film tersebut dalam menggunakan mesin waktu. Bahkan jika ingin lebih serius, kita juga bisa menyaksikan film-film Holywood mengenai mesin waktu.
Akan tetapi, mungkinkah manusia membuat mesin waktu…???
Pertanyaan ini tentu akan lebih tepat jika dialamatkan kepada para ahli fisika dan teknologi. Namun bang zero, dengan segala keterbatasan ilmu yang dimiliki, akan mencoba sedikit membahas masalah ini, berdasarkan kitab suci kita, Al-Qur’an.
Mesin waktu. Ide ini muncul mungkin ketika manusia merasa putus asa apa yang telah terjadi dimasa lalu-nya, dan kemudian berangan-angan untuk kembali ke masa lalu. Tapi, sebenarnya mungkin-kah angan-angan itu terwujud?
Dalam Al-Qur’an sebenarnya Allah telah berfirman secara tersirat mengenai hal ini. Bahkan Rasulullah SAW juga pernah bersabda, secara tersirat mengenai kemungkinan adanya “TIME MACHINE” atau “TIME TRAVEL” ini. Mari kita simak.
1. Allah berfirman dalam surat 32:5, berikut artinya:
“Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepadaNya dalam satu hari yang kadarnya adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.”
Allah berfirman didalam ayat tersebut bahwa urusan (malaikat) naik kepada Allah dalam waktu satu hari atau seribu tahun dalam hitungan bulan (lunar). Jika dihitung jarak tempuh satu hari dalam ayat tersebut, maka berarti jarak tempuh dalam satu hari itu adalah sejauh 25.902.072 km. Sehingga dalam seribu tahun 155,412,432,000,000 km. Atau jika dihitung dalam ukuran waktu maka ditemukan bahwa jarak tempuh cahaya (malaikat-urusan) per detik adalah sejauh 299792.5 Km/detik
Sedangkan kecepatan bumi mengelilingi matahari adalah 1674 km/jam atau sejauh 456 m/detik.
Bandingkan jarak tempuh antara kecepatan cahaya dengan kecepatan bumi mengelilingi matahari. Jika Teori Relativitas khusus einstein, berlaku dalam hal ini, maka seharusnya malaikat mengetahui apa yang terjadi di masa depan dan masa lalu. Namun benarkah demikian?
Allah telah berfirman dalam Al Qur’an 72:26, yang artinya:
“(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu.”
dan dalam Al-Qur’an 2:30, yang artinya:
“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata: “Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”
Perkara ghaib adalah rukun iman. Sedangkan apa yang akan terjadi “nanti” adalah suatu perkara yang ghaib yang harus di-iman-i. Lalu bagaimana hubunganya dengan “TIME TRAVEL” atau “TIME MACHINE” ?
Baiklah, mari kita ulangi lagi apa yang telah kita bahas di paragraf atas.
Kecepatan Cahaya (waktu tempuh malaikat/”urusan”) adalah 299792.5 Km/detik, sedangkan kecepatan bumi adalah 456 m/detik. Yang berarti bahwa seharusnya malaikat mampu menembus kecepatan bumi. Yang berarti lagi bahwa seharusnya malaikat mampu “melihat” masa depan dan masa lalu. Tapi apa yang terjadi? Hal itu tidak dapat dilakukan oleh Malaikat. Karena dimensi ruang itu adalah milik Allah dan merupakan masalah ghaib. Bahkan Syaithan-pun tidak mampu “melihat” masa lalu dan masa depan. Hal itu bisa kita lihat dalam ayat berikut ini:
“dan sesungguhnya kami dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mendengar-dengarkan (berita-beritanya). Tetapi sekarang barangsiapa yang (mencoba) mendengar-dengarkan (seperti itu) tentu akan menjumpai panah api yang mengintai (untuk membakarnya).” (QS.72:9)
Dari ayat diatas, bahkan syaithan-pun tidak mampu mengungkap hal ghaib. Termasuk untuk mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan, ataupun merubah apa yang sudah terjadi dimasa lalu.
Lalu bagaimana islam melihat masalah waktu ini? Islam sangat menghargai waktu. Dan konteks waktu didalam islam adalah dalam konteks ke-kini-an. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah saw (redaksi auth.) sbb:
Barang siapa yang hari ini lebih dari hari kemarin dialah orang yang beruntung.
Barangsiapa yang hari ini sama dengan hari kemarin maka dia orang yang merugi.
Dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin maka dialah orang yang celaka.
Dari seluruh uraian diatas jelaslah bahwa “TIME MACHENI” atau “TIME TRAVER” adalah suatu hal yang “SANGAT MUSTAHIL”. Dikarenakan hal ini sangat bersinggungan dengan KEKUASAAN Allah sehubungan dengan perkara ghaib. Karena itu, perjalan waktu benar-benar adalah suatu angan-angan belaka. Sedangkan angan-angan adalah sesuatu yang dilarang oleh Agama Islam.
1 komentar:
Wahh... sangat mustahil ^^
bener!!
Ng.. kalopun ada.. pasti dunia ini bakal kacau balau ya..
Posting Komentar