Puluhan ribu pelayat berdatangan ke dekat kediaman Baba.
VIVAnews - Mahaguru India, Sathyanarayana Raju alias Sathya Sai Baba, meninggal dunia pada Minggu malam, 24 April 2011. Puluhan ribu pengikutnya di kota Puttaparthi, membanjiri jalanan, memberikan penghormatan terakhir untuk Sai Baba yang telah mereka anggap sebagai manusia dewa.
Dilansir dari laman Express India, Minggu 24 April 2011, lelaki berusia 86 tahun ini meninggal setelah mengalami gagal pernafasan di institut medis Sri Sathya Sai yang didirikannya di distrik Anantapur, Andhra Pradesh. Di distrik inilah berdiri kuil megah Saibaba di kota Puttaparthi.
Baba yang menganggap dirinya sebagai reinkarnasi seorang tokoh suci aliran Maharashtri, yaitu Sai Baba dari Shirdi—yang ajarannya memadukan Hindu dan Islam, telah dirawat sejak 28 Maret lalu. Setelah beberapa minggu bertahan hidup menggunakan alat bantu pernafasan, ginjalnya berhenti berfungsi dan kesehatannya memburuk. Puncaknya, hatinya tidak lagi berfungsi.
Sai Baba memiliki jutaan pengikut di berbagai belahan dunia, mulai dari pengusaha, politisi, hingga perdana menteri—Sai Baba dianggap sebagai manusia setengah dewa, guru spritual, dan pencipta mukjizat. Dia terkenal kerap menyelenggarakan serangkaian kegiatan amal, seperti membangun sekolah gratis, rumah sakit dan lain-lain untuk membantu banyak orang di India dan negara-negara lainnya.
Ketenaran Baba di kota Puttaparthi tidak diragukan lagi. Pemerintah lokal Andrha Pradesh mengumumkan empat hari berkabung atas kematian Baba. Berbagai pertokoan dan pusat bisnis menutup usaha mereka untuk menghormati lelaki yang telah mereka anggap titisan Tuhan tersebut.
Dilaporkan Baba akan dikuburkan pada Rabu pagi, 27 April 2011, di balai Sai Kulwant di komplek Prashanti Nilayam. Puluhan ribu orang datang ke Puttaparthi untuk memberikan penghormatan terakhir. Diantara mereka terlihat tidak kuasa menahan tangis dan tidak yakin Baba telah meninggal.
"Swami (Baba) masih disini dan belum meninggalkan kita. Hanyalah bentuk fisiknya saja yang meninggal," ujar seorang penjual bunga, Papamma, yang mengaku dapat makan tiga kali sehari berkat Baba, dilansir dari laman Hindustan Times.
Seorang pengikut Baba dari Jerman, Nanda Deepa, yang juga datang mengatakan bahwa dia tidak bersedih Baba telah meninggal. "Saya tidak bersedih dia telah tiada, dia hanya berubah bentuk. Ini adalah kelahiran kembali, dia tetap akan berada di hati kita," ujarnya.
Sempat terjadi kericuhan pada Minggu malam karena banyaknya para pelayat yang datang. Beruntung, tidak ada satupun yang terluka. Diperkirakan terdapat lebih dari 50.000 orang yang memadati luar kediaman Baba. Polisi dikerahkan dan telah memasang barikade serta menindak tegas para perusuh. (eh)
VIVAnews - Mahaguru India, Sathyanarayana Raju alias Sathya Sai Baba, meninggal dunia pada Minggu malam, 24 April 2011. Puluhan ribu pengikutnya di kota Puttaparthi, membanjiri jalanan, memberikan penghormatan terakhir untuk Sai Baba yang telah mereka anggap sebagai manusia dewa.
Dilansir dari laman Express India, Minggu 24 April 2011, lelaki berusia 86 tahun ini meninggal setelah mengalami gagal pernafasan di institut medis Sri Sathya Sai yang didirikannya di distrik Anantapur, Andhra Pradesh. Di distrik inilah berdiri kuil megah Saibaba di kota Puttaparthi.
Baba yang menganggap dirinya sebagai reinkarnasi seorang tokoh suci aliran Maharashtri, yaitu Sai Baba dari Shirdi—yang ajarannya memadukan Hindu dan Islam, telah dirawat sejak 28 Maret lalu. Setelah beberapa minggu bertahan hidup menggunakan alat bantu pernafasan, ginjalnya berhenti berfungsi dan kesehatannya memburuk. Puncaknya, hatinya tidak lagi berfungsi.
Sai Baba memiliki jutaan pengikut di berbagai belahan dunia, mulai dari pengusaha, politisi, hingga perdana menteri—Sai Baba dianggap sebagai manusia setengah dewa, guru spritual, dan pencipta mukjizat. Dia terkenal kerap menyelenggarakan serangkaian kegiatan amal, seperti membangun sekolah gratis, rumah sakit dan lain-lain untuk membantu banyak orang di India dan negara-negara lainnya.
Ketenaran Baba di kota Puttaparthi tidak diragukan lagi. Pemerintah lokal Andrha Pradesh mengumumkan empat hari berkabung atas kematian Baba. Berbagai pertokoan dan pusat bisnis menutup usaha mereka untuk menghormati lelaki yang telah mereka anggap titisan Tuhan tersebut.
Dilaporkan Baba akan dikuburkan pada Rabu pagi, 27 April 2011, di balai Sai Kulwant di komplek Prashanti Nilayam. Puluhan ribu orang datang ke Puttaparthi untuk memberikan penghormatan terakhir. Diantara mereka terlihat tidak kuasa menahan tangis dan tidak yakin Baba telah meninggal.
"Swami (Baba) masih disini dan belum meninggalkan kita. Hanyalah bentuk fisiknya saja yang meninggal," ujar seorang penjual bunga, Papamma, yang mengaku dapat makan tiga kali sehari berkat Baba, dilansir dari laman Hindustan Times.
Seorang pengikut Baba dari Jerman, Nanda Deepa, yang juga datang mengatakan bahwa dia tidak bersedih Baba telah meninggal. "Saya tidak bersedih dia telah tiada, dia hanya berubah bentuk. Ini adalah kelahiran kembali, dia tetap akan berada di hati kita," ujarnya.
Sempat terjadi kericuhan pada Minggu malam karena banyaknya para pelayat yang datang. Beruntung, tidak ada satupun yang terluka. Diperkirakan terdapat lebih dari 50.000 orang yang memadati luar kediaman Baba. Polisi dikerahkan dan telah memasang barikade serta menindak tegas para perusuh. (eh)
0 komentar:
Posting Komentar