VIVAnews - Biasanya Viagra dikonsumsi pria untuk mengatasi disfungsi seksual. Namun, seorang anak asal Inggris, Calvin Muteesa, harus minum Viagra setiap hari demi bertahan hidup.
Viagra dikonsumsi Calvin empat kali sehari. Kebiasaan ini dilakukan Calvin sejak umur tiga bulan. Saat ini, Calvin adalah orang Inggris termuda yang secara rutin mengonsumsi Viagra.
Apa yang membuat bocah malang ini harus minum obat 'perkasa' setiap hari?
Penyebab Calvin mengonsumsi obat impotensi ini karena penyakit pulmonary arterial hypertension yang dialaminya. Penyakit tergolong langka ini mampu membuat tekanan darah Calvin menjadi sangat tinggi, sehingga bisa menyebabkan paru-parunya kekurangan darah yang mengandung oksigen.
Akibat penyakit ini, Calvin juga harus berjuang untuk bisa bernapas. Organ hatinya juga harus bekerja dua kali lebih keras demi memaksa darah mengalir ke paru-parunya. Viagra yang dikonsumsinya berfungsi melemaskan arteri paru-paru, yang membawa darah ke paru-paru serta memungkinkan lebih banyak darah dan oksigen yang melaluinya.
Saat Calvin lahir, ia didiagnosis mengalami masalah pada bagian usus dan ginjal. Ia pun langsung dioperasi. "Saat Calvin masih kecil, dadanya naik turun dan ia kesulitan bernapas. Kami pikir ada masalah pada ginjalnya," kata Maureen, ibu Calvin, seperti dikutip dari The Sun.
"Pada suatu pagi, saat ingin memberikan susu untuk Calvin, aku menemukan matanya tidak bergerak dan ia berhenti napas. Aku syok dan langsung membawanya ke rumah sakit. Setelah diperiksa, hasil tes di Royal London Hospital menunjukan level oksigen dalam tubuhnya sangat rendah," ujarnya menambahkan.
Akhirnya, dokter meminta Calvin mengonsumsi Viagra, karena menurut pengamatan medis tidak ada obat lain yang cocok untuk kondisinya. Awalnya Maureen tidak mengetahui jenis obat tersebut, setelah tahu ia pun kaget. Tetapi kondisi Calvin membaik setelah mengonsumsi Viagra.
Dalam beberapa tahun terakhir, sebenarnya banyak dokter menggunakan Viagra untuk membantu bayi prematur yang bermasalah dengan pernapasan.
Calvin saat ini mengonsumsi Viagra dalam bentuk cair dengan dosis tertentu. Maureen juga harus hati-hati dan tidak terlambat memberikan obat. Sebab, bocah ini pernah harus segera dibawa ke rumah sakit, karena pengasuhnya melewatkan tiga dosis. Maka itu, stok Viagra harus selalu tersedia di rumah untuk Calvin.
Menurut Maureen, sejauh ini dokter masih menyarankan pengobatan ini untuk Calvin. Namun, jika Calvin sudah cukup umur, sang ibu berharap anaknya bisa menjalani transplantasi paru-paru dan jantung, agar bisa lepas dari Viagra. (pet)
0 komentar:
Posting Komentar