wanita beli baju setahun 25 kg

London: Tak sedikit wanita yang hobi berbelanja baju setiap bulannya. Tanpa disadari koleksi baju mereka menumpuk di dalam lemari. Bahkan koleksi baju mereka bisa mencapai setengah berat badan mereka hanya dalam waktu setahun saja.

Ini berarti perempuan memiliki pakaian empat kali lebih banyak di dalam lemari pakaian mereka daripada yang mereka lakukan pada tahun 1980.

Rata-rata wanita sekarang memiliki 22 pakaian yang tidak pernah dipakai tergantung di lemari dan diperkirakan menghabiskan 133,640 Poundsterling atau sekitar Rp 1,8 juta agar hidupnya terlihat baik.

Statistik yang luar biasa ini telah dikaitkan dengan meningkatnya fashion, di mana perempuan kini dapat membeli pakaian versi harga diskon. Selain itu mereka juga punya kebiasaan menghabiskan uang untuk membeli banyak pakaian.

Ahli konsumen Lucy Siegle mengklaim rata-rata wanita sekarang menumpuk 25 kg pakaian hanya dalam setahun. Keinginan untuk pakaian wanita lebih banyak didukung oleh pasar global yang memproduksi pakaian baru sekitar miliaran toko setiap tahunnya.

Dia menghitung angka setelah mempelajari penelitian yang dilakukan oleh Cambridge University terhadap tekstil impor.

Miss Siegle, di acara BBC, mengatakan budaya selebriti memakai sesuatu yang baru setiap hari telah melahirkan pembeli generasi baru. Di antara selebriti, dia menyalahkan tren fashion terbaru adalah X factor. Dia juga menyalahkan masalah harga pakaian serta munculnya toko online.

Pada tahun 2007, tiga pasang jeans yang luar biasa dijual setiap detik. Antara tahun 2001 dan 2005, belanja pakaian wanita naik 21 persen, turunya harga sebanyak 14 persen. Dan keinginan untuk lebih didukung oleh pasar global yang memproduksi pakaian baru tiap tahunnya.

'Fenomena fashion cepat telah mempengaruhi kita semua," katanya.

"Sebelumnya, kami hanya benar-benar tertarik dengan yang dikenakan selebriti di karpet merah dan ketika mereka berada di sebuah premier film. Tapi kita menjadi terobsesi dengan yang dikenakan Britney Spears saat ia menyetir mobilnya ke drive-in kafe. Ini melahirkan subkelompok yang memakai loungewear mewah," jelasnya